Banyak diantara kita yang masih menganggap bahwasanya membuat aplikasi Android itu sulit dan begitu rumit. Kebanyakan orang berfikir untuk membuat aplikasi android harus berlatar belakang programmer atau setidaknya sudah mengenal dan berpengalaman dalam pemrograman. Pola pikir seperti itu menjadi rintangan yang berat bagi mereka yang tidak berpengalaman dalam pemrograman tetapi ingin membuat aplikasi android. Anggapan seperti itu kini sudah dipatahkan dengan adanya sebuah Tools/ IDE App Inventor 2, lantas apa itu App Inventor 2? bagaimana kerja dari App Investor 2?
App Inventor 2 adalah Integrated Development Environment (IDE) atau Tool
yang didapat bagi semua kalangan untuk mengembangkan aplikasi Android tanpa
harus berpengalaman dalam dunia pemrograman. App Inventor mulanya dkembangkan
dan dikelolah oleh Google namun sekarang sudah dikelolah oleh Massachusetts
Institute of Technology (MIT), sebuah Institut/Universitas yang bergerak
dibidang Teknologi dan sudah diakui dunia. App Inventor sendiri dikembangkan
pada tahun 2010 dan pada tanggal 15 Desember 2010 d App Inventor dirilis ke
public dan untuk tim pengembang App Inventor dipimpin oleh Mark Friedman dari
Google dan Prof. Hal Abelson dari MIT serta contributor lain dari Google antara
lain Sharon Perl, Liz Looney dan Ellen Spertus. Pada pertengahan tahun 2011,
Google merilia source code App Inventor dan kemudian mengakhiri pengelolaan App
Inventor dan menyerahkan langsung sepenuhnya kepada MIT’s Center for Mobile
Learning. App inventor kemudian dikembangkan oleh MIT dipimpin oleh Prof. Hal
Abelson serta diikuti oleh Prof. Eric Klopfer dan Mitchel Resnick yang mana App Inventor versi MIT dirilis
dibulan Maret 2012 dan pada tanggal 6 Desember 2013, App Inventor 2 resmi
dirilis MIT
App Inventor 2 didesain dengan simple dan mudah dimengerti. Pada App
Inventor kita tidak harus bersentuhan dengan dunia pemrograman komputer yang
kompleks. kita tidak perlu menuliskan kode-kode pemrograman untuk membuat
aplikasi. Yang uniknya dari App Inventor 2 adalah App Inventor 2 berbasi Visual
Block Programming yang mampu mentrasformasikan pengkodean bahasa pemograman
kedalam bentuk visual dalam bentuk kode-kode program. Pengkodean program
dilakukan dengan cara Drag – Drop blok-blok kode program kedalam Block Editor
yang kemudian menyusun block-block tersebut seperti halnya kita menyusun puzzle
sesuai dengan alur program yang kita kehendaki.
Pada halaman designer terdapat beberapa bagian/jendela seperti Pallete,
Viewer, Components, Media, dan Properties. Tools tersebut memiliki fungs masing
– masing sebagai berikut:
1. Pallete: Jendela tempat
mengambil kompone-komponen yang dikelompokkan kedalam beberapa kategori untuk
diinputkan kedalam aplikasi yang akan dibuat. Kategori itu sendiri diantaranya
User Interface, Layout, Media, Drawing and Animation, Maps, Sensors, Social,
Storage, Connectivity,Lego Mindstroms, Experimental, dan Extension.
2. Component: Tempat untuk
mengatur komponen-komponen yang telah diltakkan di Viewer, seperti misalnya mengganti
nama komponen atau menghapus nama komponen
3. Properties: Tempat yang berfungsi untuk mengatur properties layar dan komponen-komponen yang digunakan pada aplikasi yang akan dibuat misalnya seperti lebar, tinggi, warna latar, besar tulisan,dll.
4. Media: Berfungsi untuk mengunggah gambar yang akan dugunakan pada aplikasi yang akan dibuat.
Sedangkan untuk halaman block terdapat beberapa codeblock yang berguna untuk memprogram aplikasi android sesuai dengan keinginan kita. Pada halaman block terdapat beberapa bagian seperti Control, Logic, Math, Text, List, Colors, Variables, dan Procedures.
Ada beberapa aplikasi yang dapat dikembangkan dengan menggunakan MIT App Inventor diantaranya:
- Aplikasi Multimedia (Multimedia Apps), contohnya : Music Player, Photo and Sharing, Recording, Shooting
- Aplikasi Sensor (Sensor Apps) contohnya : Aplikasi Barcode and QR Scanner, Aplikasi Sensor Lokasi (Location Sensor), Aplikasi sensor akselerometer (Accelerometer Sensor), Aplikasi Sensor Ortientasi (Orientation Sensor), Aplikasi Sensor Jarak (Proximity Sensor).
- Aplikasi Sosial (Social App), contohnya : Aplikasi pesan singkat, Aplikasi panggilan telepon
- Aplikasi Database (Database Apps), contohnya : Aplikasi Database Lokal. Berbasis Web.
- Aplikasi baca teka dengan suara (Text to Speech App), pada aplikasi ini komponen yang digunakan adalah TextToSpeech
- Aplikasi pengenal suara (Speech Recognizer)